×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kapolda dan Gubernur Riau Saksikan Prosesi Anugerah Adat untuk Kapolri: Simbol Penghormatan Tertinggi dari Bumi Melayu

Minggu, 13 Juli 2025 | 14:01 WIB Last Updated 2025-07-13T07:01:49Z

 

PEKANBARU, ELITNEWS.COM, — Dalam suasana yang sarat khidmat dan nilai-nilai budaya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menerima Anugerah Adat "Ingatan Budi" dari Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), Sabtu (12/7/2025).



Penghargaan tertinggi dalam budaya Melayu ini diserahkan langsung di Balairung Tenas Effendy, Balai Adat LAMR, disaksikan oleh Gubernur Riau Abdul Wahid dan Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan.


Suasana prosesi adat begitu sakral sejak awal. Jenderal Sigit bersama Gubernur dan Kapolda duduk di barisan utama peterakna, posisi kehormatan dalam adat Melayu. Acara dibuka dengan pembacaan doa dan dilanjutkan dengan pembacaan syair penuh makna oleh Puan Siska Armizka, yang mengulas capaian dan dedikasi Kapolri selama menjabat.


Prosesi kemudian memasuki momen inti ketika Ketua Umum Dewan Pengurus Harian (DPH) LAMR, Datuk Seri H. Taufik Ikram Jamil, menyampaikan elu-eluan, pidato adat, yang menggambarkan kedalaman makna "budi" dalam khazanah Melayu.


“Budi adalah kemampuan kognitif yang menjadi penggerak peradaban; ia mencerminkan empati, ketajaman hati, dan keteladanan,” ujar Datuk Taufik. “Dalam budaya kami, budi bukan sekadar sikap, melainkan konsep yang hidup dan kekal dalam sejarah.”


Ia mengutip peribahasa yang menggambarkan nilai penghargaan yang tiada tara terhadap budi:

“Pisang emas bawa berlayar, simpan sebiji di atas peti. Hutang emas dapat dibayar, utang budi dibawa mati.”


Penghargaan "Ingatan Budi" diberikan sebagai bentuk pengakuan terhadap kontribusi besar Jenderal Listyo Sigit dalam menjaga ketertiban dan menegakkan hukum secara humanis, dengan pendekatan yang penuh etika dan rasa keadilan sosial — nilai-nilai yang sejalan dengan filosofi adat Melayu.


Kapolri Jenderal Sigit, yang tampil sederhana namun berwibawa, menyampaikan rasa terima kasih mendalam atas kehormatan tersebut. Ia menyebutkan bahwa anugerah ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga amanah dan terus mengabdi dengan hati.


Prosesi ini tidak hanya menjadi simbol penghargaan personal, tetapi juga momentum penguatan hubungan antara institusi negara dengan nilai-nilai lokal yang luhur, menjembatani modernitas dengan akar budaya bangsa.


Anugerah "Ingatan Budi" bukan sekadar gelar, melainkan representasi nilai tertinggi dalam peradaban Melayu: penghormatan terhadap kebaikan yang tak lekang oleh waktu. ***

×
Berita Terbaru Update