PELALAWAN, ELITNEWS.COM,– Tim Gabungan Pemburu Karhutla Polsek Pangkalan Kuras bergerak cepat menindaklanjuti laporan adanya titik api yang tidak terpantau Aplikasi Dashboard Lancang Kuning (DLK). Kapolsek Pangkalan Kuras, AKP Rinaldi Parlindungan Situmeang, SH, memimpin langsung giat pengecekan, verifikasi, dan pendinginan di lokasi kebakaran lahan di Dusun I Desa Kesuma, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Rabu (27/8/2025).
Berdasarkan laporan dari Regu Patroli Pantau Api PT Surya Bratasena Plantation (SBP), kebakaran terjadi sekitar pukul 11.19 WIB di lahan tidur milik Desa Kesuma yang berada di tepian Sungai Nilo. Hasil verifikasi menunjukkan, lahan semi gambut seluas kurang lebih 1 hektar terbakar.
Upaya penanggulangan dilakukan secara terpadu dengan melibatkan:
Polri: 8 personel
TNI: 1 personel
Manggala Agni: 5 personel
RPK PT Arara Abadi Distrik Nilo: 3 personel
PT SBP (Surya Bratasena Plantation): 4 personel
Aparatur Desa Kesuma: 3 orang
MPA Desa Kesuma: 2 orang
Dengan dukungan peralatan berupa mobil patroli, pompa sungai, hingga mesin pemadam jenis ministriker, tim melakukan pendinginan di lokasi.
Kapolsek AKP Rinaldi menjelaskan, akses menuju lokasi tidak mudah karena harus menempuh perjalanan darat, berjalan kaki, hingga menggunakan pompong melalui jalur sungai dengan total waktu sekitar satu jam.
Meski begitu, tim tetap melakukan upaya maksimal:
Melakukan pendinginan dan penyisiran di area terbakar.
Berkoordinasi dengan instansi terkait dan perusahaan sekitar.
Memasang police line di lokasi kebakaran.
Mengumpulkan keterangan saksi untuk penyelidikan penyebab kebakaran.
“Untuk sementara api berhasil dipadamkan, hanya tersisa beberapa titik asap kecil. Besok pagi akan dilanjutkan kegiatan pendinginan dan penyisiran agar api benar-benar tuntas,” tegas AKP Rinaldi.
Hingga pukul 18.00 WIB, kegiatan pendinginan ditutup dengan situasi aman dan terkendali. Polsek Pangkalan Kuras menegaskan bahwa penyelidikan terkait dugaan pelaku pembakaran masih terus dilakukan.
Kapolsek juga mengimbau seluruh masyarakat agar waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). “Mari bersama menjaga lingkungan, jangan ada lagi yang membuka lahan dengan cara membakar. Dampaknya sangat merugikan kita semua,” pungkasnya.****