PELALAWAN, ELITNEWS.COM,- Ada beberapa ekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) muncul dan memangsa ternak, membuat suasana mencekam dalam satu minggu terakhir di Dusun Tanjung Pulai Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau. BKSDA Riau Kabid Wilayah I Hansen Siregar mengaku sudah menurunkan tim mitigasi ke lokasi sejak Kamis. 3 November 2022. Hal ini disampaikannya Ahad (06/11/2022).
Kedatangan harimau (atuk, sebutan di lokasi) ke permukiman warga itu, sempat menerkam satu ekor kambing dan memangsa ayam dan bebek dikandang. "Ada terlihat lima kali oleh warga di Tanjung Pulai, di Parit Naga dan di Pekuburan. Jumlahnya ada beberapa ekor. Sudah memangsa ternak, warga ketakutan. Warga BKSDA mohon lindungi masyarakat. Jangan sampai satwa aha dilindungi warga dibiarkan," kata Ateng salah satu warga menyampaikan ke media ini.
Mendapat informasi itu Hansen Siregar Kabid Wilayah I BKSDA Riau mengatakan sudah monitor ada, harimau masuk ke permukiman warga pada. Sudah dapat laporan Minggu (30/10/2022) malam.
"Ya, harimau sempat datang ke permukiman warga menerkam kambing dan memangsa bebek serta ayam di kandang. Warga juga menemukan jejaknya," ujar Hansen Siregar.
Dikatakan Hansen BKSDA Riau telah menurunkan tim ke lokasi kejadian untuk memberikan rasa aman kepada warga. Petugas juga memasang kamera pemantau untuk mengidentifikasi individu harimau tersebut. BKSDA juga sudah pasang peeangkap (boxtrap) dan kambing bekas yang diterkam jadi umpannya.
"Kamera trap sudah terpasang untuk identifikasi individu harimau yang muncul ini apakah harimau yang pernah kita identifikasi," kata Hansen.
Ia menjelaskan, permukiman warga yang didatangi harimau berada dekat dengan kawasan hutan landscape Kerumutan. "Daerah itu memang lintasan harimau sumatera landscape Kerumutan," sebut Hansen.
Menurutnya, jumlah harimau sumatera di kawasan itu diperkirakan tak sampai puluhan ekor. Kemunculan harimau sumatera ke permukiman warga, penyebab adalah dampak dari kerusakan hutan.
"Kalau ditanya soal harimau keluar karena kerusakan hutan, dari dulu hutan sudah lama rusak. Bukan sekarang saja rusaknya, tapi sejak dulu. Yang pasti habitat harimau sudah tertekan. Apalagi, sekarang hutan berubah fungsi jadi kebun dan lahan perkebunan," kata Hansen.
Hansen menyebut ada tim mitiigasi terdiri dari Ali Sonang H (Polhut BBKSDA Riau), Asep Firman (anggota BBKSDA Riau, PT Arara Abadi (4 personil), Kepala Desa Pulau Muda, Ketua RW dusun Tanjung Pulai, Tokoh Masyarakat Desa Pulau Muda , Masyarakat dusun Tanjung Pulai, Pulau Muda
Hasil kegiatan mitigasi, berdasarkan informasi dari masyarakat bahwa telah terjadi kemunculan satwa Harimau Sumatera di Dusun Tanjung Pulai yang menerkam hewan ternak Ayam dan Kambing di dalam kandang.
Tim kemudian segera ke lokasi kejadian dan benar telah terjadi insiden ada hewan ternak ayam yang sudah dimangsa dan seekor kambing yang diterkam satwa diduga harimau sumatera (HS) di bagian leher namun kambing berhasil lepas dari terkaman satwa HS lalu melarikan diri dari kandangnya. Ternak Kambing yang berjumlah 5 ekor di dalam kandang lari keluar kandang semuanya dan tidak ada yang mati namun 1 ekor kambing di terkam satwa HS.
Tim memberikan himbauan kepada ketua RW dan warga sekitarnya untuk tidak keluar rumah pada malam hari kecuali emergency dan jika terpaksa harus keluar harus tetap ada teman.
Selanjutnya Tim bersama Kepala Desa serta tokoh masyarakat dan warga di lokasi beramai-ramai melakukan pengecekan ulang karena diduga HS tersebut masih di sekitar lokasi kejadian.
Tim Mitigasi, Kades Pulau Muda, PT. Arara Abadi dan Semua Masyarakat pulau muda yang ada di lokasi kejadian mencari seekor kambing yang di terkam HS. Setelah ditemukan dan ditangkap, selanjutnya kambing diamankan oleh masyarakat untuk dijadikan umpan dalam perangkap (Boxtrap) yang akan dipasang untuk menangkap HS. EP