Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Datuk Engku Raja Lela Putra: Tokoh Adat Pelalawan Dukung Penuh Satgas PKH Tertibkan Hutan TNTN

Jumat, 20 Juni 2025 | 10:47 WIB Last Updated 2025-06-20T03:47:23Z

 

PELALAWAN, ELITNEWS.COM, — Dukungan tegas terhadap upaya penyelamatan hutan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) datang dari pucuk adat tertinggi di Kabupaten Pelalawan. Datuk Engku Raja Lela Putra, Wan Ahmat, menyatakan secara resmi bahwa dirinya dan seluruh elemen adat mendukung langkah-langkah penertiban kawasan hutan yang dilakukan oleh Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH).



Pernyataan itu dituangkan dalam surat resmi tertanggal 18 Juni 2025. Dalam surat tersebut, Datuk Engku menegaskan bahwa pelestarian kawasan konservasi TNTN adalah kepentingan bersama yang harus dijaga demi keberlanjutan lingkungan dan masa depan masyarakat adat.


“Kami mendukung dan sangat mengapresiasi langkah tegas pemerintah melalui Satgas PKH dalam menertibkan kawasan hutan Tesso Nilo. Ini demi keselamatan ekosistem dan keberlangsungan hidup masyarakat adat Pelalawan,” tegas Datuk Engku.


Sebagai tokoh adat tertinggi yang menaungi para batin dan penghulu di wilayah adat Pelalawan, pernyataan Datuk Engku memiliki bobot moral dan sosial yang sangat kuat. Ia menyebut bahwa kerusakan hutan selama ini telah mengancam kehidupan satwa liar dan keberadaan flora endemik yang menjadi warisan alam tak ternilai.


Lebih dari itu, ia juga mengingatkan bahwa hutan Tesso Nilo bukan hanya ruang ekologis, tapi juga sumber kehidupan yang selama ini menjadi tumpuan masyarakat adat secara turun-temurun.


Namun dalam pernyataannya, Datuk Engku juga menyuarakan penolakan tegas terhadap wacana pembagian atau relokasi kawasan hutan untuk para perambah. Menurutnya, langkah itu berisiko mempersempit ruang hidup masyarakat adat yang masih menjaga hutan secara tradisional.


“Kami menolak alokasi kawasan atau sebagian hutan tanah ulayat kami dijadikan tempat relokasi. Kawasan adat semakin sempit, dan kami ingin tetap menjaga warisan ini untuk anak cucu,” ujarnya lantang.


Pernyataan dukungan ini menjadi angin segar bagi upaya penegakan hukum dan pelestarian lingkungan di Riau, khususnya di TNTN yang selama ini menjadi sorotan nasional karena maraknya perambahan liar. Dukungan dari tokoh adat sekelas Datuk Engku dipandang sebagai sinyal kuat bahwa pelestarian hutan tak hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab moral masyarakat adat.


Dengan dukungan penuh dari para pemangku adat, diharapkan langkah Satgas PKH di lapangan akan berjalan lebih efektif dan berkelanjutan. Pelestarian Tesso Nilo bukan hanya tentang menyelamatkan pohon dan satwa, tetapi tentang merawat napas kehidupan yang menyatu dalam adat, budaya, dan ekologi Riau.****

×
Berita Terbaru Update