Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kapolri dan Menteri LHK Tinjau Langsung Karhutla Riau, 46 Pelaku Diamankan, 280 Hektare Lahan Diselidiki

Jumat, 25 Juli 2025 | 08:43 WIB Last Updated 2025-07-25T01:43:07Z

 

RIAU, ELITNEWS.COM, – Pemerintah pusat bergerak cepat menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang kembali mengancam wilayah Riau. Dalam langkah tegas dan koordinatif, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Dr. Hanif Faisol Nurofiq turun langsung ke lapangan meninjau titik-titik api di Rokan Hilir dan Rokan Hulu, Kamis (24/7/2025).



Didampingi Gubernur Riau Abdul Wahid, Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan, serta unsur BMKG, BNPB, TNI, relawan, dan perwakilan perusahaan swasta, kunjungan ini menegaskan keseriusan negara dalam menangani bencana ekologis tahunan yang berdampak luas.


"Pada 20 Juli, kita sempat mendeteksi 586 hotspot. Berkat sinergi lintas sektor, jumlah ini berhasil ditekan menjadi 144 titik per 22 Juli. Namun, 14 titik api masih aktif dan perlu ditangani cepat," ujar Kapolri dalam konferensi pers di lokasi.


Sebagai langkah cepat, Pemerintah Provinsi Riau menetapkan status Tanggap Darurat Karhutla khusus untuk Kabupaten Rokan Hilir dan Rokan Hulu sejak 22 Juli hingga 4 Agustus 2025. Sementara itu, 10 kabupaten/kota lain di Riau masih berada dalam status Siaga Darurat.


Dalam penanganan hukum, Polda Riau telah menetapkan 46 tersangka pelaku pembakaran, baik akibat kelalaian maupun kesengajaan. Total luas lahan terbakar yang masuk penyidikan mencapai 280 hektare.


"Penegakan hukum dilakukan tegas, tanpa pandang bulu. Sesuai arahan Inpres No. 3 Tahun 2020, setiap pelanggaran akan diproses secara hukum untuk memberi efek jera," tegas Jenderal Listyo.


Menteri LHK Dr. Hanif Faisol menambahkan, penanganan karhutla tak hanya di darat, tapi juga di udara. Operasi water bombing dan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) terus ditingkatkan, khususnya di wilayah perbukitan dan lahan gambut yang sulit dijangkau.


"Kita kerahkan helikopter tambahan di Rokan Hulu untuk memperluas cakupan pemadaman. Di darat, kanal-kanal air mulai ditutup untuk menjaga kelembaban lahan gambut agar api tidak menyebar," jelas Menteri Hanif.


Tak hanya fokus pada pemadaman, Menteri LHK juga menekankan pendekatan edukatif-preventif di tingkat masyarakat. Penyuluhan intensif di desa-desa rawan karhutla akan digencarkan untuk membangun kesadaran kolektif.


"Kita siapkan pagar betis melibatkan TNI-Polri, masyarakat, dan perusahaan sekitar untuk cegah perluasan asap yang tak kasat mata," imbuhnya.


Dengan semua instrumen darurat telah digerakkan, mulai dari penegakan hukum, operasi darat dan udara, hingga pendekatan masyarakat, pemerintah optimistis karhutla Riau akan terkendali dalam waktu dekat.


Kolaborasi ini bukan hanya menunjukkan kekompakan antarlembaga, tapi juga menjadi pesan kuat kepada publik dan pelaku industri bahwa pencegahan dan penindakan karhutla adalah prioritas nasional.****

×
Berita Terbaru Update