PELALAWAN, ELITNEWS.COM - Satu bayi yang baru berusia 1 bulan terkonfirmasi positif COVID-19. Selain itu, seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan Riau dinyatakan positif Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) pada Minggu (13/09/2020).
ASN berjenis kelamin laki-laki itu diketahui positif COVID-19 setelah hasil pemeriksaan sampel swab dikeluarkan oleh laboratorium. Ia merupakan satu dari 400 ASN Pelalawan yang menjalani swab massal pada pekan lalu di kantor Dinas Kesehatan (Diskes) Pelalawan.
Melibatkan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang bersifat pelayanan berhubungan langsung dengan masyarakat. Seperti Satpol PP dan Damkar, BPBD, Disdukcapil, hingga pelayanan pajak.
"Yang bersangkutan menjalani isolasi mandiri. Karena statusnya sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG)," terang Kepala Diskes Pelalawan, H Asril M.Kes, Minggu(13/9/2020).
Asril menuturkan, ASN tersebut diisolasi di rumahnya sendiri dengan pengawasan ketat dari tim medis Diskes serta memberikan asupan vitamin serta obat yang meningkat imun tubuhnya.
Selain itu tim medis telah melakukan tracing contact dan melakukan swab test terhadap keluarga yang bersangkutan. Selain seorang ASN, ada juga warga Pelalawan yang masih berusia 1 bulan dinyatakan positif COVID-19.
Bayi tersebut berinisial MAH berjenis kelamin laki-laki yang merupakan warga Kabupaten Pelalawandan saat ini sudah isolasi mandiri.
MAH melakukan pemeriksaan swab di Kabupaten Pelalawan pada tanggal 10 September 2020 dengan hasil dinyatakan terkonfirmasi Covid-19.
Masuk Zona Merah
Kepala Diskes Pelalawan, H Asril M.Kes menjelaskan, Kabupaten Pelalawan masih masuk zona merah.
"Status Pelalawan masih zona merah COVID-19. Itu ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan yang melihat secara global," tambah Asril.
Namun setelah Gugus Tugas melakukan pemetaan, kecamatan yang zona merah yakni hanya Kecamatan Pangkalan Kerinci.
Lantaran sebagian besar pasien positif berasal dari Pangkalan Kerinci. Demikian juga dengan perusahaan swasta yang karyawan dan pekerjanya terinfeksi COVID-19 juga berdomisili di ibukota Kabupaten Pelalawan ini.
Sedangkan tujuh kecamatan masih zona kuning karena penderitanya hanya sedikit.
"Bahkan ada empat yang berstatus zona hijau. Artinya sama sekali tidak ada kasus positif COVID-19," katanya.
Berkaca dengan kejadian di Kabupaten Kampar, dimana seorang tenaga medis meninggal dunia setelah terpapar COVID-19, Diskes kembali mengimbau kepada seluruh Nakes di Pelalawan agar tidak lalai dalam penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).
Sebagai garda terdepan dalam penanganan pasien corona tenaga medis harus menggunakan APD lengkap dengan prosedur yang ditetapkan Kemenkes.
"Penggunaan APD bagi nakes itu tak bisa ditawar-tawar. Wajib hukumnya dalam menangani pasien," pungkas Asril.
Sementara untuk penambahan kasus,
Ket : Penambahan konfirmasi baru 25 orang an.
1.EP , Lk, 21 thn Kecamatan Kerumutan (isolasi mandiri)
2.IY, Lk, 19 thn Kecamatan Pangkalan Kerinci (isolasi mandiri) Kontak erat SY 55 th kasus tgl 6 sept
3.TA, Lk, 45 thn .Kecamatan Pangkalan Kerinci (isolasi mandiri)
4. FL , Lk, 47 thn, Kecamatan Pangkalan Kerinci (isolasi mandiri)
5. FPY , Lk, 10 thn, Kecamatan Pangkalan Kerinci (isolasi mandiri)
6.MaH , Lk, 1 bulan, Kecamatan Pangkalan Kerinci (isolasi mandiri)
7. PJS ,Lk, 24 thn, Kecamatan Pangkalan Kerinci (isolasi mandiri)
8. FD, Lk, 25 thn Kecamatan Pangkalan Kerinci (isolasi mandiri)
9.YA , Lk, 38 thn, Kecamatan Pangkalan Kerinci (isolasi mandiri)
10. EG, Pr, 42 thn Kecamatan Pangkalan Kerinci (isolasi mandiri)
11. DS, Lk, 51 thn Kecamatan Pangkalan Kerinci (isolasi mandiri)
12. FA, Lk, 46 thn, Kecamatan Pangkalan Kerinci (isolasi mandiri)
13. KSM , Pr, 23 thn, Kecamatan Pangkalan Kerinci (isolasi mandiri)
14. OC, Lk, 26 thn Kecamatan Pangkalan Kerinci (isolasi mandiri)
15. SF, Lk, 46 thn , Kecamatan Pangkalan Kerinci (isolasi mandiri)
16. NI, Lk, 25 thn , Kecamatan Pangkalan Kerinci (isolasi mandiri)
17 DBS, Lk, 24 thn , Kecamatan Pangkalan Kerinci (isolasi mandiri)
18. DW, Pr 23 thn , Kecamatan Pangkalan Kerinci (isolasi mandiri)
19. ND, Lk, 36 thn , Kecamatan Pangkalan Kerinci (isolasi mandiri)
20. ZD, Pr, 56 thn , Kecamatan Pangkalan Kerinci (isolasi mandiri)
21 MF, Lk, 38 thn , Kecamatan Pangkalan Kerinci (isolasi mandiri)
22 SR, Lk, 46 thn , Kecamatan Pangkalan Kerinci (isolasi mandiri)
23.ESL , Lk, 34thn, Kecamatan Pangkalan Kerinci (isolasi mandiri)
24 SD, Pr, 31 th. Kecamatan Pangkalan Kerinci (isolasi mandiri)
Kasus Suspec isolasi RS yang Terkonfirmasi : 1 org
25.AW, Lk 53 thn Kecamatan Pangkalan Kerinci dirawat RS Efarina
Kasus Konfirmasi RS pulang hasil swab negatif 11.org
1.LH ,lk 25 th.pkln kerinci RSAB
2.SY ,lk,43.th.pkln kerinci RSAB
3.IN lk,46 th.pkln kerinci.RSAB
4.JI ,lk,44 th.pkln kerinci RSAB
5.DE, lk, 36 th.pkln kerinci RSAB
6.NC, Pr 38 th.pkln kerinci RSAB
7.JR ,lk, 33 th.pkln kerinci RSAB
8.RA,lk, 22 th pkln kerinci RSAB
9.HP ,lk,42 th.pkln kerinci RSAB
10.AP,lk, 22 th pkln kerinci RSUD Selasih
11.AY ,lk 21 th ,pkln kerinci RSUD Selasih
Kasus Suspec isolasi RS 5 org
1.Bayi .KN 7 bln.pkln kerinci.RS efarina
2.RK ,Lk,18 th.pkln kuras RS efarina
3.SP, Lk, 55 th.pkln kerinci RSUD selasih
4.ST ,Pr ,53 thyg.pkln kerinci RSUD selasih
5.AT ,Pr, 16 th.pkln kuras RSUD selasih. EP
ASN berjenis kelamin laki-laki itu diketahui positif COVID-19 setelah hasil pemeriksaan sampel swab dikeluarkan oleh laboratorium. Ia merupakan satu dari 400 ASN Pelalawan yang menjalani swab massal pada pekan lalu di kantor Dinas Kesehatan (Diskes) Pelalawan.
Melibatkan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang bersifat pelayanan berhubungan langsung dengan masyarakat. Seperti Satpol PP dan Damkar, BPBD, Disdukcapil, hingga pelayanan pajak.
"Yang bersangkutan menjalani isolasi mandiri. Karena statusnya sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG)," terang Kepala Diskes Pelalawan, H Asril M.Kes, Minggu(13/9/2020).
Asril menuturkan, ASN tersebut diisolasi di rumahnya sendiri dengan pengawasan ketat dari tim medis Diskes serta memberikan asupan vitamin serta obat yang meningkat imun tubuhnya.
Selain itu tim medis telah melakukan tracing contact dan melakukan swab test terhadap keluarga yang bersangkutan. Selain seorang ASN, ada juga warga Pelalawan yang masih berusia 1 bulan dinyatakan positif COVID-19.
Bayi tersebut berinisial MAH berjenis kelamin laki-laki yang merupakan warga Kabupaten Pelalawandan saat ini sudah isolasi mandiri.
MAH melakukan pemeriksaan swab di Kabupaten Pelalawan pada tanggal 10 September 2020 dengan hasil dinyatakan terkonfirmasi Covid-19.
Masuk Zona Merah
Kepala Diskes Pelalawan, H Asril M.Kes menjelaskan, Kabupaten Pelalawan masih masuk zona merah.
"Status Pelalawan masih zona merah COVID-19. Itu ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan yang melihat secara global," tambah Asril.
Namun setelah Gugus Tugas melakukan pemetaan, kecamatan yang zona merah yakni hanya Kecamatan Pangkalan Kerinci.
Lantaran sebagian besar pasien positif berasal dari Pangkalan Kerinci. Demikian juga dengan perusahaan swasta yang karyawan dan pekerjanya terinfeksi COVID-19 juga berdomisili di ibukota Kabupaten Pelalawan ini.
Sedangkan tujuh kecamatan masih zona kuning karena penderitanya hanya sedikit.
"Bahkan ada empat yang berstatus zona hijau. Artinya sama sekali tidak ada kasus positif COVID-19," katanya.
Berkaca dengan kejadian di Kabupaten Kampar, dimana seorang tenaga medis meninggal dunia setelah terpapar COVID-19, Diskes kembali mengimbau kepada seluruh Nakes di Pelalawan agar tidak lalai dalam penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).
Sebagai garda terdepan dalam penanganan pasien corona tenaga medis harus menggunakan APD lengkap dengan prosedur yang ditetapkan Kemenkes.
"Penggunaan APD bagi nakes itu tak bisa ditawar-tawar. Wajib hukumnya dalam menangani pasien," pungkas Asril.
Sementara untuk penambahan kasus,
Ket : Penambahan konfirmasi baru 25 orang an.
1.EP , Lk, 21 thn Kecamatan Kerumutan (isolasi mandiri)
2.IY, Lk, 19 thn Kecamatan Pangkalan Kerinci (isolasi mandiri) Kontak erat SY 55 th kasus tgl 6 sept
3.TA, Lk, 45 thn .Kecamatan Pangkalan Kerinci (isolasi mandiri)
4. FL , Lk, 47 thn, Kecamatan Pangkalan Kerinci (isolasi mandiri)
5. FPY , Lk, 10 thn, Kecamatan Pangkalan Kerinci (isolasi mandiri)
6.MaH , Lk, 1 bulan, Kecamatan Pangkalan Kerinci (isolasi mandiri)
7. PJS ,Lk, 24 thn, Kecamatan Pangkalan Kerinci (isolasi mandiri)
8. FD, Lk, 25 thn Kecamatan Pangkalan Kerinci (isolasi mandiri)
9.YA , Lk, 38 thn, Kecamatan Pangkalan Kerinci (isolasi mandiri)
10. EG, Pr, 42 thn Kecamatan Pangkalan Kerinci (isolasi mandiri)
11. DS, Lk, 51 thn Kecamatan Pangkalan Kerinci (isolasi mandiri)
12. FA, Lk, 46 thn, Kecamatan Pangkalan Kerinci (isolasi mandiri)
13. KSM , Pr, 23 thn, Kecamatan Pangkalan Kerinci (isolasi mandiri)
14. OC, Lk, 26 thn Kecamatan Pangkalan Kerinci (isolasi mandiri)
15. SF, Lk, 46 thn , Kecamatan Pangkalan Kerinci (isolasi mandiri)
16. NI, Lk, 25 thn , Kecamatan Pangkalan Kerinci (isolasi mandiri)
17 DBS, Lk, 24 thn , Kecamatan Pangkalan Kerinci (isolasi mandiri)
18. DW, Pr 23 thn , Kecamatan Pangkalan Kerinci (isolasi mandiri)
19. ND, Lk, 36 thn , Kecamatan Pangkalan Kerinci (isolasi mandiri)
20. ZD, Pr, 56 thn , Kecamatan Pangkalan Kerinci (isolasi mandiri)
21 MF, Lk, 38 thn , Kecamatan Pangkalan Kerinci (isolasi mandiri)
22 SR, Lk, 46 thn , Kecamatan Pangkalan Kerinci (isolasi mandiri)
23.ESL , Lk, 34thn, Kecamatan Pangkalan Kerinci (isolasi mandiri)
24 SD, Pr, 31 th. Kecamatan Pangkalan Kerinci (isolasi mandiri)
Kasus Suspec isolasi RS yang Terkonfirmasi : 1 org
25.AW, Lk 53 thn Kecamatan Pangkalan Kerinci dirawat RS Efarina
Kasus Konfirmasi RS pulang hasil swab negatif 11.org
1.LH ,lk 25 th.pkln kerinci RSAB
2.SY ,lk,43.th.pkln kerinci RSAB
3.IN lk,46 th.pkln kerinci.RSAB
4.JI ,lk,44 th.pkln kerinci RSAB
5.DE, lk, 36 th.pkln kerinci RSAB
6.NC, Pr 38 th.pkln kerinci RSAB
7.JR ,lk, 33 th.pkln kerinci RSAB
8.RA,lk, 22 th pkln kerinci RSAB
9.HP ,lk,42 th.pkln kerinci RSAB
10.AP,lk, 22 th pkln kerinci RSUD Selasih
11.AY ,lk 21 th ,pkln kerinci RSUD Selasih
Kasus Suspec isolasi RS 5 org
1.Bayi .KN 7 bln.pkln kerinci.RS efarina
2.RK ,Lk,18 th.pkln kuras RS efarina
3.SP, Lk, 55 th.pkln kerinci RSUD selasih
4.ST ,Pr ,53 thyg.pkln kerinci RSUD selasih
5.AT ,Pr, 16 th.pkln kuras RSUD selasih. EP