PELALAWAN, ELITNEWS.COM — PT Energi Mega Persada (EMP) Bentu Limited terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong pemberdayaan masyarakat melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Pada Senin (2/6/2026), EMP menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) Anggur Sari di Desa Pematang Tinggi, Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan.
Kegiatan ini menjadi ruang terbuka untuk menyerap aspirasi, mengevaluasi capaian program, serta merancang langkah-langkah strategis ke depan dalam pengembangan kelompok tani perempuan.
Turut hadir dalam FGD ini PR CSR Officer EMP Energi Riau Sri Hartati, perwakilan Pemerintah Desa Pematang Tinggi Ari Miranto, Ketua KWT Anggur Sari Yuli, serta anggota kelompok wanita tani setempat.
“Kami ingin memastikan setiap program CSR benar-benar berdampak dan berangkat dari aspirasi masyarakat itu sendiri,” ujar Sri Hartati. Ia menegaskan bahwa FGD ini adalah langkah awal untuk menyusun program jangka pendek dan panjang yang responsif terhadap kebutuhan kelompok.
Di tempat terpisah, Area Manager EMP Energi Riau Jony Ridas menyampaikan bahwa FGD ini merupakan bagian dari pendekatan partisipatif perusahaan agar program yang dijalankan efektif dan tepat sasaran.
“Kegiatan ini akan menjadi acuan kami dalam mendampingi kelompok perempuan, khususnya KWT Anggur Sari, secara berkelanjutan,” ujarnya.
Pemerintah desa pun menyambut positif langkah EMP. Ari Miranto, mewakili Desa Pematang Tinggi, mengapresiasi dukungan perusahaan dalam mengembangkan potensi perempuan di bidang pertanian.
“Kami berterima kasih atas perhatian yang diberikan. Semoga kolaborasi seperti ini terus berlanjut demi kesejahteraan masyarakat desa,” ungkapnya.
Diskusi berlangsung penuh semangat, dengan berbagai ide, masukan, dan harapan disampaikan langsung oleh para anggota KWT. Dari penguatan kapasitas, peningkatan produksi, hingga akses pasar, semua dibahas dalam suasana dialog yang konstruktif.
Kegiatan ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif dan foto bersama, sebagai penanda komitmen bersama menuju kolaborasi yang lebih erat antara EMP dan masyarakat lokal.***