Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Warga Pulau Muda Geger, Seekor Sapi Ditemukan Tewas Mengenaskan Diduga Dimangsa Harimau

Kamis, 03 Juli 2025 | 20:55 WIB Last Updated 2025-07-03T13:55:26Z

 

PELALAWAN, ELITNEWS.COM – Warga Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau kembali digemparkan dengan kejadian mengerikan. Seekor sapi milik warga ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan pada Selasa (1/7/2025), diduga kuat akibat serangan harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae).



Bangkai sapi berwarna coklat tua tersebut ditemukan tak jauh dari kandangnya, dengan luka parah terutama di bagian belakang tubuhnya yang nyaris tak utuh. Keluarga pemilik sapi, Rina, membenarkan kejadian tragis tersebut.


“Sapi yang mati itu milik keluarga kami. Kondisinya sangat mengenaskan, dan ini bukan kejadian pertama,” ujar Rina dengan nada cemas.


Warga menyebut kejadian seperti ini sudah beberapa kali terjadi dalam beberapa bulan terakhir, bahkan sebelumnya masyarakat sempat dihebohkan dengan insiden pekerja operator alat berat PT Citra Holindo yang diterkam harimau saat buang air besar di areal tanaman akasia di wilayah yang sama.


“Tentu kami sangat khawatir, Pak. Kejadian ini bukan hanya di satu tempat saja, dan kami harap ini jadi perhatian serius semua pihak,” harap Rina.


Kepala Balai Besar KSDA Riau, Supartono, S.Hut., MP, langsung menggelar konferensi pers di kantor BBKSDA Riau, Kamis (3/7/2025), menanggapi insiden ini sebagai bagian dari penanganan konflik satwa liar, khususnya harimau Sumatera yang semakin sering muncul di pemukiman warga.


Menurut Supartono, tim gabungan telah diterjunkan ke lokasi sejak 30 Juni hingga 2 Juli 2025. Tim tersebut terdiri dari personel KSDA, pihak PT, dan masyarakat setempat.


Langkah-langkah yang dilakukan tim antara lain:

1. Identifikasi dan pemantauan lokasi kejadian, berdasarkan laporan dari staf konservasi PT Arara Abadi.

2. Koordinasi dengan pihak terkait, baik internal maupun eksternal.

3. Pemasangan Camera Trap dan Box Trap di sekitar lokasi penemuan bangkai sapi.

4. Penguburan bangkai sapi, agar tidak menarik satwa liar lainnya.

5. Analisis hasil rekaman kamera, yang berhasil menangkap satu ekor harimau jantan dewasa, teridentifikasi dengan ID Name: Sampale.


Namun demikian, harimau tersebut tidak masuk ke dalam box trap yang dipasang, diduga karena ukuran jebakan yang tidak memadai untuk tubuh besar harimau dewasa.


"Harimau tersebut sebelumnya sudah pernah tertangkap dalam rekaman kamera dan telah diberi ID ‘Sampale’. Kami akan lakukan penanganan lanjutan dengan evaluasi ukuran box trap dan pendekatan mitigasi konflik lainnya," ujar Supartono.


Pihak BBKSDA menegaskan komitmennya dalam menjaga keselamatan masyarakat sekaligus pelestarian satwa langka seperti harimau Sumatera yang kini terancam punah.


BBKSDA juga mengimbau warga untuk tetap waspada namun tidak mengambil tindakan yang membahayakan diri maupun satwa tersebut. Masyarakat diharapkan segera melaporkan setiap temuan jejak atau kemunculan harimau kepada pihak berwenang.


“Kami mohon masyarakat tidak panik, tetapi juga jangan gegabah. Segera laporkan jika ada tanda-tanda kehadiran harimau,” tegas Supartono.


Rentetan kejadian antara manusia dan harimau Sumatera di wilayah Teluk Meranti menjadi alarm bahaya bagi semua pihak. Diperlukan upaya kolaboratif, penguatan patroli satwa liar, dan solusi jangka panjang untuk mencegah konflik berulang.


Pelalawan kini bukan hanya menjadi zona konflik, tapi juga cermin dari semakin sempitnya habitat alami harimau akibat aktivitas manusia. ****

×
Berita Terbaru Update