PELALAWAN, ELITNEWS.COM — Upaya menjaga kondusivitas di Kecamatan Langgam kembali menjadi fokus aparat keamanan. Pada Kamis (6/11/2025), mediasi antara Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Kecamatan Langgam Pelalawan (AMM-KL) dan PT EMP Bentu Ltd digelar di Ruang Rapat DPRD Pelalawan. Mediasi ini difasilitasi langsung Sat Intelkam Polres Pelalawan sebagai langkah preventif untuk mencegah potensi gangguan keamanan jelang rencana aksi massa.
Kasat Intelkam Polres Pelalawan IPTU Irmansyah SH menegaskan bahwa dialog merupakan ruang terbaik untuk meredakan ketegangan. “Kami berupaya agar persoalan tidak berkembang menjadi konflik yang meresahkan,” ujarnya. Pertemuan dipimpin oleh Anggota DPRD Pelalawan dari Fraksi Golkar, H. Zakri, dan turut dihadiri pihak perusahaan, Dishub, tokoh masyarakat, serta pengurus BEM ITP2I.
Dalam forum tersebut, Koordinator Umum AMM-KL, Rendi Wiranata, menyampaikan kekecewaan atas sikap perusahaan. Ia menilai CSR PT EMP Bentu tidak tepat sasaran, penerimaan tenaga kerja lokal tidak transparan, dan kondisi jalan Langgam–Lubuk Ogong serta Muara Sako rusak parah akibat aktivitas operasional perusahaan. Selain itu, warga juga mengeluhkan kerusakan lahan perkebunan dan komunikasi perusahaan yang dianggap buruk.
AMM-KL mengajukan tujuh tuntutan resmi, di antaranya perbaikan total jalan operasional, rekrutmen tenaga kerja lokal tanpa diskriminasi, kompensasi kerusakan kendaraan warga, dan penghentian sementara aktivitas eksploitasi hingga tuntutan terpenuhi. Jika tidak ada perubahan signifikan, AMM-KL meminta SKK Migas mencabut Blok EMP Bentu.
Pihak perusahaan melalui Humas Ismulyadi memberikan klarifikasi bahwa jalan Langgam–Lubuk Ogong merupakan jalan provinsi sehingga tidak bisa diperbaiki sepenuhnya oleh perusahaan, namun mereka bersedia membantu secara swadaya. Ia juga menyebut 52% pekerja EMP Bentu adalah warga lokal dan program magang tetap dibuka bagi yang memenuhi syarat.
Meski dialog berjalan kondusif, tidak ada kata sepakat dalam pertemuan tersebut. PT EMP Bentu berjanji akan meneruskan tuntutan kepada pimpinan pusat dan membuka komunikasi lanjutan, sementara AMM-KL menyatakan bahwa sikap perusahaan belum memenuhi harapan masyarakat.
Situasi ini turut memantik rencana aksi besar. AMM-KL resmi menyerukan unjuk rasa pada Selasa, 11 November 2025, pukul 13.00 WIB. Aksi akan dipusatkan di Simpang Tiga Muara Sako, dengan titik kumpul di Simpang Danau Tajwid. Seruan aksi ini ditujukan kepada seluruh mahasiswa dan masyarakat Kecamatan Langgam maupun Kabupaten Pelalawan.
Dalam seruannya, AMM-KL menyatakan bahwa SDA Langgam dieksploitasi tetapi wilayahnya tidak diperhatikan. Rusaknya jalan Langgam–Lubuk Ogong serta minimnya peluang kerja bagi masyarakat lokal disebut sebagai bentuk ketidakpedulian perusahaan terhadap daerah operasi.
Mediasi masih terbuka dan diharapkan dapat mencegah eskalasi konflik. Namun, selama tuntutan belum dipenuhi, AMM-KL memastikan aksi unjuk rasa tetap dilaksanakan sebagai bentuk aspirasi masyarakat.****

