ElitNews.com, NATUNA – Sebanyak 31 rumah di Desa Sebadai Ulu, Kecamatan Bunguran Timur Laut, kembali terendam banjir akibat meluapnya sungai Sebadai Ulu, Selasa, 11 Februari 2020. Luapan sungai setinggi 1,8 meter melanda kawasan tersebut, membuat warga setempat terpaksa diungsikan. Dikhawatirkan, terjadi banjir susulan yang dapat mengancam keselamatan masyarakat. Banjir di Kampung Sebadai Ulu, sebenarnya bukan perkara baru. Hal ini merupakan masalah lama, namun solusi dari Pemda Natuna tak kunjung datang?. Wakil Bupati Natuna Ngesti Yuni Suprapti mengakui, belum ada realisasi dari pemerintah daerah untuk menanggulangi permasalahan ini. Akan tetapi, pihaknya sudah meminta Dinas Pekerjaan Umum (PU), untuk menganalisa penyebab seringnya terjadi banjir di pemukiman warga.
“Jadi, saya sudah minta kepada Dinas PU untuk menganalisa banjir ini apa penyebabnya”, sebut Ngesti usai menyerahkan bantuan kepada warga, Rabu (12/02/2020). Dari hasil analisa, ternyata ada penyumbatan aliran air, diakibatkan terjadinya pendangkalan dan penyempitan badan sungai. Solusinya, pemerintah akan mengedepankan program normalisasi. “Program yang akan kita lakukan adalah pendalaman dan pelebaran sungai. Mulai dari hulu hingga ke hilir”. Normalisasi sungai diharapkan menjadi usulan prioritas Musrenbang tahun 2020, mulai dari tingkat desa, kecamatan, hingga kabupaten. Sehingga pada tahun 2021 bisa terealisasi. Orang nomor dua di Kabupaten Natuna ini mengatakan, melalui analisa yang telah dilakukan, Pemda Natuna akan merogoh kocek sebesar Rp 2 miliar untuk normalisasi sungai.
“Setelah dilakukan analisa, kebutuhan anggarannya sekitar Rp 2 miliar, melalui dana APBD Natuna”. Selain menggunakan dana APBD, pada tahun 2021 Pemerintah Provinsi Kepri akan menggelontorkan anggaran sebesar Rp 500 juta untuk normalisasi sungai di Kabupaten Natuna. Untuk itu, Ngesti meminta kepada Dinas PU agar memfokuskan penyerapan anggaran tersebut untuk pendalaman dan pelebaran sungai di Sebada Ulu.
