Elitnews.com, Batam - Meningkatnya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak tetap menjadi perhatian khusus bagi sembilan lembaga jaringan peduli migran kota Batam, Senin (25/11/2019).
KKPPMP, P2TP2A Kota Batam, Yayasan Embun Pelangi, Rumah Faye, Yayasan Dunia Viva Wanita, Yayasan Gerhana, Yayasan Lintas Nusa, LIBAK dan Gembala Baik melakukan kampanye selama 18 hari untuk mendorong penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Ketua KKPPMP, RD. Chrisanctus Paschalis Saturnus mengatakan bahwa dengan adanya kampanye hari Anti kekerasan terhadap anak dan perempuan selama 18 hari bertujuan supaya tidak ada lagi kekerasan terhadap anak dan perempuan.
"Dengan ada kampanye selama 18 hari masyarakat semakin terbuka cakrawalanya untuk tidak melakukan kekerasan terhadap anak dan perempuan," ujar pria yang disebut Romo Paschal.
Paschalis mengharapkan tujuan kampanye 18 hari bisa menjadi awal bagi masyarakat untuk melaporkan segala tindak pidana terhadap kekerasan terhadap perempuan dan anak kepada sembilan lembaga yang merupakan jaringan peduli migran kota Batam.
"Dengan melaporkan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak maka akan memberikan efek jerah kepada pelaku, selanjutnya tidak akan mengulang kembali perbuatannya," ungkap Paschalis.
Masih menurut Paschalis bahwa bukan hanya masyarakat saja yang ikut memerangi kekerasan terhadap perempuan dan anak. "Pihak penegak hukum juga perlu bersinergi untuk menegakan hukum terhadap pelaku kejahatan terhadap perempuan dan anak," terang Paschalis.
Dalam kesempatan yang sama Irwan dari Yayasan Embun Pelangi, menambahkan salah satu tujuan bersama gerakan ini adalah menyerukan semua pihak untuk turut serta dalam memerangi kekerasan terhadap perempuan dan anak.
"Setiap hari diyakini telah terjadi kekerasan terhadap perempuan dan anak dan dilaporkan ke polisi," ucap Irwan.
Irwan berharap kampanye tersebut dapat memutus segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak. (Joni Pandiangan)
KKPPMP, P2TP2A Kota Batam, Yayasan Embun Pelangi, Rumah Faye, Yayasan Dunia Viva Wanita, Yayasan Gerhana, Yayasan Lintas Nusa, LIBAK dan Gembala Baik melakukan kampanye selama 18 hari untuk mendorong penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Ketua KKPPMP, RD. Chrisanctus Paschalis Saturnus mengatakan bahwa dengan adanya kampanye hari Anti kekerasan terhadap anak dan perempuan selama 18 hari bertujuan supaya tidak ada lagi kekerasan terhadap anak dan perempuan.
"Dengan ada kampanye selama 18 hari masyarakat semakin terbuka cakrawalanya untuk tidak melakukan kekerasan terhadap anak dan perempuan," ujar pria yang disebut Romo Paschal.
Paschalis mengharapkan tujuan kampanye 18 hari bisa menjadi awal bagi masyarakat untuk melaporkan segala tindak pidana terhadap kekerasan terhadap perempuan dan anak kepada sembilan lembaga yang merupakan jaringan peduli migran kota Batam.
"Dengan melaporkan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak maka akan memberikan efek jerah kepada pelaku, selanjutnya tidak akan mengulang kembali perbuatannya," ungkap Paschalis.
Masih menurut Paschalis bahwa bukan hanya masyarakat saja yang ikut memerangi kekerasan terhadap perempuan dan anak. "Pihak penegak hukum juga perlu bersinergi untuk menegakan hukum terhadap pelaku kejahatan terhadap perempuan dan anak," terang Paschalis.
Dalam kesempatan yang sama Irwan dari Yayasan Embun Pelangi, menambahkan salah satu tujuan bersama gerakan ini adalah menyerukan semua pihak untuk turut serta dalam memerangi kekerasan terhadap perempuan dan anak.
"Setiap hari diyakini telah terjadi kekerasan terhadap perempuan dan anak dan dilaporkan ke polisi," ucap Irwan.
Irwan berharap kampanye tersebut dapat memutus segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak. (Joni Pandiangan)