PELALAWAN, ELITNEWS.COM — Sejumlah tokoh masyarakat, politisi, advokat, dan jurnalis menggelar diskusi santai namun serius membahas langkah antisipasi banjir luapan Sungai Kampar.
Diskusi ini berlangsung pada Selasa (23/9/2025) di Coffee Sultan, Pangkalan Kerinci, dan menghadirkan HM Harris (Bupati Pelalawan dua periode sekaligus Ketua Forum Peduli Sungai Kampar/FPSK), H Rozali (mantan Anggota DPRD Pelalawan), Jasfar (Sekretaris DPC Partai Nasdem Pelalawan), Edward Pangaribuan (wartawan senior), Yusuf Situmorang (wartawan), serta advokat Maruli Silaban, SH.
Dalam diskusi tersebut, isu peningkatan Jalan Lintas Timur (Jalintim) Km 83 dan sekitarnya yang digagas Pemerintah Provinsi Riau menjadi sorotan utama. Para peserta menegaskan bahwa proyek strategis itu memang wajib dilakukan untuk kelancaran transportasi nasional.
Namun, masyarakat yang tinggal di daerah aliran Sungai Kampar tidak boleh menjadi korban banjir akibat bukaan pintu spillway PLTA Koto Panjang.
Ketua FPSK, HM Harris, menyampaikan dukungan terhadap rencana pembangunan tersebut, tetapi menekankan bahwa perhatian utama tetap harus diberikan kepada warga yang terdampak banjir.
“Jalan lintas timur memang perlu ditingkatkan, tapi jangan lupakan warga. Mereka mengalami kerugian materil maupun immateril akibat banjir. Solusinya harus menyeluruh, mulai dari pengaturan aliran air PLTA, pembenahan Sungai Kampar, hingga perbaikan waduk PLTA Koto Panjang,” tegas Harris.
Sementara itu, Maruli Silaban, SH, selaku Tim Advokasi FPSK, menekankan bahwa pembangunan infrastruktur memang kewajiban pemerintah. Namun, ia menolak jika masyarakat harus menanggung dampak buruk dari sebuah proyek.
“Masyarakat di daerah aliran Sungai Kampar adalah warga negara Indonesia yang wajib dilindungi haknya. Jangan abaikan aspek kesehatan, ekonomi, dan keselamatan mereka.
Tim advokasi FPSK akan terus memantau penataan air PLTA Koto Panjang karena potensi banjir kiriman masih sangat tinggi,” ungkap Maruli.
Diskusi ini menjadi wadah penting menyatukan pandangan berbagai pihak agar kebijakan pembangunan di Riau, khususnya di Pelalawan, tidak hanya fokus pada infrastruktur, tetapi juga memperhatikan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.****