Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Aksi KC-FSPMI Guncang Gerbang PT RAPP: Ribuan Suara Buruh Menuntut Keadilan dan Pemulihan Hak Kerja

Selasa, 18 November 2025 | 16:22 WIB Last Updated 2025-11-18T09:22:19Z

 

PELALAWAN, ELITNEWS.COM,— Suasana tegang namun tertib menyelimuti Gerbang Masuk Pos I PT RAPP pada Senin pagi, 17 November 2025, ketika ratusan buruh yang tergabung dalam Konsulat Cabang Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (KC-FSPMI) Kabupaten Pelalawan melakukan aksi unjuk rasa. 



Sekitar 150 massa aksi dipimpin langsung oleh Satria Putra, Ketua DPW FSPMI Provinsi Riau, dan Yudi Efrizon, Ketua KC-FSPMI Pelalawan.


Aksi ini membawa sejumlah tuntutan krusial yang dianggap menyangkut nasib dan masa depan para pekerja, antara lain:

Hapus sistem outsourcing

Tolak PHK sepihak

Kenaikan upah 2026 sebesar 8,5%–10,5%

Perlindungan hak normatif pekerja perempuan

Penerapan struktur dan skala upah yang adil


Dengan suara lantang, Yudi Efrizon menegaskan komitmen massa aksi.

“Kami tidak akan diam jika perusahaan terus mengabaikan hak-hak buruh,” ujarnya di tengah riuh dukungan pekerja.


Pihak perusahaan melalui Humas PT RAPP, Muhammad Wan Jack, menyatakan bahwa manajemen menerima dan mencatat seluruh aspirasi buruh.


“Perusahaan terbuka dan beberapa poin akan menjadi fokus internal. Kami juga memprioritaskan 60 orang yang terkena PHK oleh kontraktor IAM,” sebutnya.


Pernyataan itu sempat meredakan ketegangan, meski sebelumnya aksi diwarnai dorong-dorongan kecil akibat tak adanya perwakilan perusahaan yang segera menemui massa di awal aksi.


Pengamanan aksi berada di bawah komando KOMPOL Akhmad Zain Rofiqi, SH selaku Pamenwas dan AKP Yulhairi, SH, MH sebagai Kabag Ops Polres Pelalawan. Aparat memastikan aksi berjalan damai dan tetap dalam koridor hukum.


“Situasi terkendali, dan kami terus memantau agar segala proses berlangsung aman,” tegas AKBP Yulhairi.


Setelah serangkaian dialog, pihak manajemen PT RAPP menyampaikan komitmen untuk:

Memprioritaskan 60 eks pekerja IAM yang terkena PHK,

Menjamin mereka kembali bekerja melalui kontraktor SML.

Mendengar komitmen tersebut, massa aksi akhirnya membubarkan diri dengan tertib.


“Kami berharap janji ini bukan sekadar ucapan. Kami ingin kembali bekerja dengan aman dan sejahtera,” tutur Yudi Efrizon.


Menurut Satria Putra, aksi ini bukan yang terakhir.

“Jika tuntutan tidak dipenuhi, kami akan terus turun ke jalan. Ini soal martabat buruh,” tegasnya.


Aksi damai ini kembali menegaskan bahwa buruh di Pelalawan semakin kuat, kompak, dan berani memperjuangkan hak-hak mereka. Di sisi lain, perusahaan diharapkan dapat menjalankan komitmen untuk menciptakan hubungan industrial yang sehat dan berkeadilan.


Aksi 17 November 2025 ini pun menjadi momentum penting dalam memperkuat solidaritas, kesadaran hukum, dan perjuangan kesejahteraan pekerja di Kabupaten Pelalawan.*****

×
Berita Terbaru Update